Ketua DPRD Soroti Berbagai Persoalan yang Dihadapi Maluku

Rudy Sopa Berita 19 Agustus 2025 58 kali Ketua DPRD Soroti Berbagai Persoalan yang Dihadapi Maluku DPRD Provinsi Maluku menggelar rapat paripurna istimewa, dalam rangka memperingati HUT Provinsi Maluku ke-80, yang berlangsung di ruang rapat paripurna, Selasa (19/8/2025).

MERINDUDPRD.COM, AMBON - Ketua DPRD Provinsi Maluku, Benhur George Watubun menyoroti berbagai persoalan mendesak yang masih dihadapi Maluku. Dimulai dari pelayanan publik, infrastruktur jalan dan jembatan, transportasi antarpulau, hingga masalah kepulauan dan perbatasan.

Demikian ditegaskan Watubun dalam pidatonya, saat rapat paripurna istimewa, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Maluku ke-80, yang berlangsung di ruang rapat paripurna, Selasa (19/8/2025).

Hadir dalam rapat paripurna istimewa DPRD ini, Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa dan Wakil Gubernur Abdullah Vanath, pimpinan dan anggota DPRD Maluku, serta Forkopimda baik provinsi maupun kabupaten/kota.

“Di Maluku, masih banyak jalan rusak, jembatan yang rusak, pelayanan dasar yang belum memadai, serta masalah kemiskinan dan pengangguran. Selain itu, kita juga berhadapan dengan isu kelautan, perikanan, pertambangan, tata ruang, hingga lingkungan,” pungkas dia.

Untuk itu Watubun menekankan, agar Program Strategis Nasional (PSN) di Maluku, seperti Blok Masela, pembangunan bendungan, hingga proyek infrastruktur vital, benar-benar dikawal dan direalisasikan demi kesejahteraan rakyat.

Watubun juga menyampaikan harapan besar kepada kepemimpinan Gubernur Hendrik Lewerissa dan Wakil Gubernur Abdullah Vanath, sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku.

“Seluruh elemen masyarakat menaruh harapan besar pada kepemimpinan baru ini. Mari kita bersatu dan mengawal pembangunan, agar Maluku menjadi pusat ekonomi baru di Indonesia ke depan,” harap Watubun.

Watubun menegaskan, usia Provinsi Maluku yang ke-80 tahun adalah capaian bersejarah, sekaligus momentum refleksi.

“Maluku sebagai provinsi sudah ada, sejak awal kemerdekaan Republik Indonesia. 80 tahun bukan usia muda, tapi usia yang sudah matang. Pertanyaan kritisnya: apakah Maluku sudah benar-benar maju? Jawabannya tentu iya, tapi juga belum. Kita masih tertinggal dari provinsi lain dalam pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan pembangunan,” tegas dia.

Menurutnya, sejarah panjang kepemimpinan di Maluku harus menjadi cermin, dan pendorong kesadaran baru untuk membangun. 

Watubun kemudian merincikan, bahwa hingga kini Maluku telah dipimpin oleh 14 gubernur, 3 pejabat gubernur, dan beberapa pelaksana tugas.

“Sejarah ini jangan sekali-kali dilupakan. Dari para pemimpin terdahulu hingga hari ini, semua telah berkontribusi. Kini tugas kita adalah, menyatukan energi untuk membangun Maluku sejajar dengan daerah lain di Indonesia,” harap Watubun.


Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin