Noach Minta Ombudsman Awasi Program MBG

Rudy Sopa Berita 26 September 2025 3 kali Noach Minta Ombudsman Awasi Program MBG Anggota DPRD Provinsi Maluku, Yan Zamora Noach.

MERINDUDPRD.COM, AMBON - Anggota DPRD Provinsi Maluku, Yan Zamora Noach memberikan apresiasi kepada Ombudsman RI Perwakilan Maluku yang melakukan monitoring, terkait persoalan dugaan keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Labupaten Maluku Barat Daya (MBD), dan Kota Tual.

Noach juga mendorong Ombudsman Perwakilan Maluku, untuk melakukan pengawasan hingga sampai pada akar permasalahan yang menimpa para siswa di MBD.

“Di MBD baru ada dua dapur yang beroperasi, yakni di Tiakur, Pulau Moa, dan Tepa, Pulau Babar. Jadi keduanya harus bisa dimonitoring secara ketat, apalagi di Tepa yang menjadi lokasi terjadinya masalah keracunan,” kata Noach, di Ambon, Jumat (26/9/2025).

Selain Tepa, kejadian serupa juga terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 19 Kota Tual. Noach mendesak Ombdusman juga dapat melakukan pengawasan di sana.

“Selain di MBD kemarin juga di Tual. Ada 17 siswa SD Negeri 19 Kota Tual yang diduga keracunan, ini harus ada pengawasan secara menyeluruh untuk semua Kabupaten Kota,” pintanya.

Pengawasan yang dilakukan Ombudsman secara langsung di lapangan, kata Noach, sangat penting agar penanganan persoalan tidak hanya bersifat administratif, tetapi benar-benar menyentuh akar masalah yang sebenarnya.

“Harapan saya, Ombudsman jangan hanya datang lalu pulang, tapi bisa memastikan setiap rekomendasi ditindaklanjuti agar program MBG benar-benar aman bagi anak-anak kita,” pungkasnya.

Selain itu, Noach juga meminta agar pengelola program MBG hingga tenaga gizi segera dievaluasi. Menurutnya, investigasi penting dilakukan, untuk mengetahui sumber penyebab keracunan yang dialami para siswa.

“Pengelola harus benar-benar dicek ulang, begitu juga tenaga gizi yang terlibat. Saya baru berkomunikasi untuk mengecek memang benar para siswa keracunan, namun sebagian sudah pulang ke rumah dan informasinya mereka keracunan,” tegasnya.

Ia menekankan kepada para pengelola MBG, agar lebih teliti dalam memeriksa semua bahan makanan sebelum dimasak dan disajikan kepada siswa.

Menurutnya, program yang sejatinya bertujuan meningkatkan kesehatan dan konsentrasi belajar siswa tidak boleh berubah menjadi ancaman dan bahaya bagi keselamatan mereka. “Kalau dibiarkan, ini bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap program MBG,” ujar dia.

Ia juga mengingatkan, agar kejadian ini segera dijadikan bahan evaluasi secara menyeluruh. Keselamatan siswa adalah prioritas utama. “Harus ada pengawasan ketat setiap hari, jangan sampai ada bahan basi atau tidak layak konsumsi yang lolos. Ingat, anak-anak ini adalah generasi penerus. Jangan sampai mereka jadi korban hanya karena kelalaian pengelola,” jelasnya.

Noach juga mendesak perhatian serius pemerintah melalui dinas teknis terkait. Dinas Pendidikan dan Kesehatan jangan tinggal diam melihat peristiwa ini. Pemerintah jangan tutup mata, karena ini menyangkut nyawa anak-anak.

“Mereka harus turun langsung mengecek kualitas makanan dan proses pengolahannya. Kalau ada unsur kelalaian, harus ditindak tegas. Kejadian seperti ini jangan sampai terulang, sebab bukan hanya menyangkut keselamatan siswa, tetapi juga nama baik Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi Maluku,” tandas dia.


Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin