Yeremias Minta PLN Tambah Jam Operasional Listrik di Pulau Terpencil

Rudy Sopa Berita 10 Desember 2025 20 kali Yeremias Minta PLN Tambah Jam Operasional Listrik di Pulau Terpencil Anggota Komisi II DPRD Provinsi Maluku, Anos Yeremias.

 MERINDUDPRD.COM, AMBON - Mendekati perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Komisi II DPRD Provinsi Maluku meminta PLN, untuk meningkatkan jam operasional listrik di berbagai pulau terpencil di Maluku. 

Permintaan ini disampaikan oleh anggota Komisi II DPRD Provinsi Maluku, Anos Yeremias saat berbicara dengan wartawan di Ambon, Rabu (10/12/2025).

Anos menekankan, bahwa persiapan akhir tahun harus dijamin lancar, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti listrik dan BBM. 

Ia mengaku, PLN telah memiliki rencana untuk meningkatkan infrastruktur listrik pada 2026-2027, namun banyak wilayah masih menghadapi keterbatasan suplai, yang hanya menyala beberapa jam sehari.

“Kabupaten Maluku Barat Daya menjadi salah satu wilayah, yang paling membutuhkan perhatian. Dari sepuluh titik perbaikan yang diumumkan PLN, dua berada di Tanimbar dan sisanya semua di MBD,” jelasnya. 

Anos menyebut, beberapa daerah di MBD seperti Molumaru, Wulan Labobar, Pulau Luang, Lakor, dan Damer hanya mendapatkan listrik selama 6 jam setiap hari. Sedangkan di Pulau Romang dan Wetar Timur, pasokan listrik bahkan sering tidak stabil dan terputus-putus.

Selain itu, Anos berbagi pengalaman pribadinya dalam membantu masyarakat pulau terpencil, di mana ia pernah terlibat dalam pengiriman mesin diesel ke beberapa pulau, meskipun menghadapi kesulitan fasilitas dan biaya. 

“Saya pernah bantu distribusi mesin diesel lewat kapal perintis, meskipun secara aturan tidak diizinkan mengangkut mesin sebesar itu. Tapi demi kenyamanan masyarakat, kita harus mencari cara agar mesin bisa sampai dengan aman,” ungkap dia. 

Menjelang Natal, ia menekankan perlunya PLN memberikan prioritas kepada umat Kristiani, yang sedang mempersiapkan perayaan. 

“Kami meminta mulai 20 Desember, daerah yang biasanya mendapatkan listrik 6 atau 12 jam sehari dapat dinaikkan menjadi 24 jam. Jika tidak memungkinkan sepenuhnya, minimal naik menjadi 12 jam,” katanya.

Anos juga menambahkan, bahwa kebijakan yang sama perlu diterapkan saat Idul Fitri, untuk umat Muslim di wilayah terpencil.

Meskipun menyadari tantangan yang dihadapi PLN, seperti keterbatasan anggaran dan kondisi geografis yang sulit di pulau-pulau, Anos tetap berharap usul ini dapat segera ditindaklanjuti. 

“Untuk perayaan keagamaan, khususnya di MBD dan KKT, kami berharap PLN memberikan perhatian khusus, agar masyarakat bisa merayakan hari besar keagamaannya, dengan lebih nyaman dan tenang,” tandas Anos.


Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin